Rabu, 25 November 2009

Tugas Wawancara UMKM

PELAKU EKONOMI
UMKM (USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH)
SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEREKONOMIAN

PT. ANMY HIDAYAH WISATA
DI
JAKARTA


DISUSUN OLEH : ARIS ARISTY
NPM : 30208184
KELAS : 2 DD 04


UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2009/2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pelaku Ekonomi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah Sebagai Ujung Tombak Perekonomian PT. ANMY HIDAYAH WISATA Di Jakarta”.
Penulisan Makalah ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk penilaian Softskill Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan.
Dalam proses penyusunan Makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan, tetapi pada akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Berkat dukungan serta bantuan dari berbagai pihak walaupun penulisan Makalah ini masih kurang jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Tetapi penulis juga berharap bahwa dengan segala keterbatasan Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pihak-pihak yang merasa perlu sebagai bahan perbandingan atau pengembangan penelitian selanjutnya.
Maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr Bagus Nurcahyo, SE, MM selaku dosen pengampu softskills.
2. Bapak Nurhadi selaku dosen pengantar ekonomi pembangunan
3. Teman-teman kelas 2 DD 03 dan 2 DD 04 yang memberikan kritik dan saran kepada penulis, yaitu Lisna yang sudah dukung penulis, titi yang sudah memberikan support, dan teman-teman yang lain yang belum bisa disebutkan satu persatu.


Jakarta, November 2009


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

Zaman sekarang ini, persaingan semakin ketat baik dalam hal ekonomi, sosial, budaya maupun gaya hidup masyarakat. Gaya hidup yang semakin modernisasi medorong masyarakat Indonesia untuk memenuhi segala kebutuhannya baik primer maupun sekunder.
Segala kebutuhan itu dapat terpenuhi jika didukung dengan pendapatan masyarakat yang dianggap cukup. Namun, bagaimana dengan masyarakat yang tidak memiliki pendapatan cukup yang untuk keperluan hidup sehari-harinya saja pun harus banting tulang, mencari kesana kemari, bahkan tidak mendapatkan sepeserpun. Berbeda dengan mereka yang mempunyai pendapatan lebih dari cukup.
Hal ini dapat menjadi kesenjangan sosial yang membuat masyarakat kurang mampu menjadi semakin terpojokkan. Maka dari itu dibutuhkan lapangan kerja bagi mereka yang membutuhkannya. Namun, masalah tersebut belm dapat terselesaikan oleh Pemerintah Indonesia sampai saat ini.


BAB II
ASPEK KELEMBAGAAN

2.1 Sekilas Tentang Hidayah Tours & Travel
PT. Anmy Hidayah Tours & Travel adalah perusahaan yang bergerak di Bidang Jasa yang menjual berbagai tiket domestik dan internasional serta melayani tours domestik dan internasional dan perjalanan Haji & Umroh. Seiring berjalannya waktu PT. Anmy Hidayah Tours & Travel yang lebih di kenal dengan Hidayah Tours & Travel ini juga merambah ke bisnis Event Organizer yang menangani Wedding Organizer sampai Birtday Party. Selain itu, Hidayah Tours & Travel juga membuka usaha Rental Mobil dan pembuatan dokument perjalanan. Hidayah Tours & Travel dibuat untuk melayani masyarakat agar lebih mudah untuk melakukan perjalanan. Dan membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkannya.

2.2 Berdirinya Hidayah Tours & Travel
Hidayah Tours & Travel Berdiri pada 28 februari 2005

2.3 Tujuan Perusahaan
Hidayah Tours & Travel dibuat untuk melayani masyarakat agar lebih mudah untuk melakukan perjalanan. Dan membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkannya.

2.4 Nama Perusahaan
Nama perusahaan : PT. ANMY HIDAYAH WISATA
Trade merk : HIDAYAH TOURS & TRAVEL
Alamat Perusahaan : JL. H. Naman No. 20C Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450
Telepon : 021.8690.2086
Fax : 021.8690.2093
Email : Travel_hidayah@yahoo.com

2.5 Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan travel sebanyak 15 orang.

2.6 Penanggung Jawab dan Pengelola
Komisaris : Faradina Reynita Wijaya Kesuma
Direktur Utama : Thomas Edison R.
Direktur : Sukran Abdul Gani

2.7 Struktur Organisasi
Komisaris : Faradina Reynita Widya Kesuma
Direktur Utama : Thomas Edison R.
Direktur : Sukran Abdul Gani
Manajer Operasional : Arlan Apriana Saputra
HRD : Yuliana dan Iin Parlina
  • Driven : Nanin, Agus, dan Dadan
  • Masanger : Zaenal
Keuangan : Toto Tohadi
Ticketing : Pangki, Dita, dan Sarlin
Kasir : Lulu

2.8 Legalitas














BAB III
ASPEK USAHA

3.1 USAHA POKOK
Usaha pokok yang dijalankan adalah produk dengan menjual tiket domestik dan internasional; tour domestik dan internasional; tour umroh dan haji; travel dokumen; dan rental mobil.
Tiket domestik adalah suatu produk berupa tiket pesawat dari beberapa air lines air lines yang ada di Indonesia dengan tujuan domestik dan internasional.
Tour domestik adalah suatu produk berupa paket wisata domestik dan internasional. Contoh tour domestik adalah paket wisata ke Bali, Yogya, dll. Sedangkan, tour Internasional adalah paket wisata ke Bangkok, Thailand, Malaysia, dll.
Travel dokumen adalah suatu produk pengurusan travel dokumen seperti paspor, visa dll.
Umroh dan haji adalah suatu produk perjalanan haji dan umroh.
Rental mobil adalah suatu produk berupa penyewaan mobil dengan sistem bulanan.

3.2 MARKETING
Marketing yang dilakukan pada PT. Anmy Hidayah Wisata adalah dengan membuat proposal penawaran dan sales marketing langsung menawarkan ke perusahaan-perusahaan dengan mempresentasikan produk-produk yang dijual.


BAB IV
ASPEK MANAJEMEN KEUANGAN

4.1 Modal Awal
Saat pertama kali perusahaan beroperasi, modal awal yang dibutuhkan adalah :
1. 1 set komputer Rp 5.000.000
2. Printer Rp 750.000
3. Mesin Fax Rp 850.000
4. Telepon Rp 1.000.000
5. AC Rp 5.000.000
6. Meja Rp 3.500.000
7. Kursi Rp 5.000.000
8. PABX Rp 750.000
9. Sewa Gedung Rp 20.000.000
Jumlah Rp 41.850.000

4.2 Biaya Produksi / Bulan :
Karena usaha yang dijalankan dalam bidang jasa Ticketing, maka tidak ada biaya-biaya yang biasa digunakan dalam bidang dagang. Biaya produksi yang selalu ada setiap bulannya adalah :
1. Biaya Telepon Rp 850.000
2. Biaya Listrik Rp 850.000
3. Biaya Internet Rp 850.000
4. Biaya Tenaga Kerja Rp 15.000.000
Jumlah Rp 17.550.000


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
PT.Anmy Hidayah Tours & Travel merupakan perusahaan yang bergerak di Bidang Jasa yang berdiri pada 28 Februari 2005 yang menjual berbagai tiket domestik dan internasional serta melayani tours domestik dan internasional dan perjalanan Haji & Umroh juga merambah ke bisnis Event Organizer yang menangani Wedding Organizer sampai Birtday Party. Selain itu, Hidayah Tours & Travel juga membuka usaha Rental Mobil dan pembuatan dokument perjalanan.
Dengan diadakannya usaha ini secara tidak langsung membantu pemerintah dalam mengurangu angka kemiskinan yang dapat membuka lapangan pekerjaan.

5.2 Saran
Dengan usaha ini yang semakin lama semakin berkembang diharapkan mampu membuka cabang lain yang mampu merekrut pekerja baru lagi.

Senin, 09 November 2009

Soal-Soal BAB 1,2 dan 3

1. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Pembangunan ?
A. Pertumbuhan Ekonomi yang sedang dibangun dalam suatu negara
B. Suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi dinegara-negara berkembang
C. Perbaikan infrastruktur ekonomi suatu negara
D. Ciri-ciri perubahan kegiatan ekonomi dalam proses pembangunan

2. Perhatian terhadap perkembangan ekonomi negara-negara berkembang semakin meningkat sejak...
A. Perang dingin ”Cold War”
B. Berakhirnya Perang Dunia II
C. Awal Perang Dunia II
D. Perang Dunia I

3. Penyebab utama terhadap perkembangan perhatian pembangunan ekonomi adalah....
A. Keinginan negara berkembang untuk mengatasi keterbelakangannya
B. Kekurangan perhatian di kalangan cendikiawan
C. Kekurangan perhatian di kalangan masyarakat yang terjajah
D. Penjajahan masih berlangsung secara meluas

4. Beberapa faktor berkembangnya perhatian terhadap pembangunan ekonomi disebabkan oleh, kecuali...
A. Sebagai usaha untuk meningkatkan hubungan ekonomi
B. Meningkatkan hubungan diplomatik
C. Membantu mewujudkan pembangunan ekonomi untuk menghambat perkembangan komunisme
D. Berkembangnya keinginan untuk membantu negara berkembang

5. Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara, kecuali...
A. Menaikkan pendapatan nasional (GNP) riel
B. Meningkatkan produktivitas nasional
C. Pemerataan pendapatan untuk seluruh masyarakat
D. Peningkatan pendapatan per kapita

6. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi…
A. Nilai barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu
B. Ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
C. Ukuran kualitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
D. Pendapatan nasional yang dihitung dari tahun ke tahun

7. Negara-negara berkembang yang mulai menaruh perhatian pada pembangunan ekonomi memiliki persamaan-persamaan, yaitu...
A. Tingkat pertambahan penduduk sangat tinggi
B. Kondisi geografis yang sama
C. Kesamaan ras
D. Rasa solidaritas yang tinggi

8. Negara komunis pertama yang muncul pada tahun 1917 setelah Perang Dunia II yang membawa perubahan besar dalam Pembangunan Ekonomi adalah.....
A. Amerika Serikat
B. Rusia
C. Jerman
D. Jepang

9. Sebagai akibat dari pendapatan yang rendah, bagian yang cukup besar dari penduduk di negara berkembang menghadapi masalah, kecuali...
A. Masalah kekurangan gizi dan taraf kesehatan yan rendah
B. Kemiskinan masih meluas
C. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
D. Taraf pendidikan masih rendah

10. Berkembangnya perhatian dunia terhadap Pembangunan Ekonomi membawa negara maju untuk membantu negara berkembang. Salah satu bantuan yang diberikan adalah....
A. Bantuan obat-obatan
B. Bantuan moril
C. Pinjaman dana dengan syarat yang ringan
D. Pinjaman fasilitas umum

11. Indikator pembangunan digunakan untuk…
A. Menganalisis dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan
B. Menggambarkan hasil-hasil pembangunan
C. Syarat-syarat dalam mencapai hasil pembangunan
D. Menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat

12. Indikator pembangunan yang menggambarkan tingkat kemakmuran dan pembangunan mayarakatnya termasuk kedalam indikator...
A. Non Moneter
B. Moneter
C. Tingkat Kemakmuran
D. Tingkat pembangunan

13. Yang termasuk kedalam Indikator Pembangunan Moneter adalah...
A. Indikator Pendapatan Per Kapita
B. Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih
C. Net Economic Welfare
D. Indikator Pendapatan Per Kapita dan Kesejahteraan Ekonomi Bersih

14. Indikator Sosial dalam Indikator Pembangunan Non Moneter dibedakan menjadi tiga kelompok, kecuali..
A. Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua negara
B. Penyesuaian pendapatan masyarakat dengan tingkat harga berbagai negara
C. Membandingkan tingkat pendapatan masyarakat dengan pendapatan berbagai negara
D. Membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yang tidak bersifat moneter

15. Indeks kualitas hidup merupakan gabungan tiga faktor, antara lain, kecuali....
A. Tingkat harapan hidup
B. Angka kelahiran
C. Angka kematian
D. Tingkat melek huruf

16. Bagian-bagian Indikator Pembangunan Non Moneter, kecuali…
A. Indikator politik
B. Indikator Sosial
C. Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia
D. Indikator Campuran

17. Untuk menyempurnakan nilai-nilai GNP agar memperoleh indikator ekonomi yang baik, dilakukan dengan dua cara yaitu…
A. Melakukan tinjauan dan evaluasi
B. Melakukan koreksi dan evaluasi
C. Koreksi positif dan negatif
D. Koreksi kerja dan pegawai

18. Tujuan diadakannya Indikator Pembangunan adalah, kecuali...
A. Menganalisis dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan
B. Menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat
C. Mengetahui syarat-syarat yang diperlukan oleh negara berkembang untuk menyamakan tingkat kehidupannya dengan negara maju
D. Dapat memberikan gambaran mengenai lajunya perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang terjadi di berbagai negara

19. Yang termasuk dalam indikator campuran, kecuali...
A. Pendidikan
B. Kesehatan
C. Perumahan
D. Politik

20. Tingkat konsumsi per kapita termasuk ke dalam indikator campuran...
A. Politik
B. Ekonomi
C. Konsumsi
D. Pendidikan

21. Yang tidak termasuk kelompok Teori-Teori pembangunan adalah….
A. Mashab Historismus
B. Mashab Analitis
C. Teori Robert Solow
D. Teori Yoseph Schumpeter

22. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi yang berdasarkan pada visi empiris atau pengalaman histories tentang tahap-tahap perkembangan ekonomi suatu negara adalah...
A. Mashab Histories
B. Mashab Analitis
C. Teori Yoseph Schumpeter
D. Teori Klasik

23. Teori Mashab Analitis dibagi menjadi...
A. Teori Pertumbuhan Klasik
B. Teori Pertumbuhan Klasik dan Non-Klasik
C. Teori Pertumbuhan Non Klasik
D. Teori Pertumbuhan Klasik dan Neo Klasik

24. Yang dimaksud dengan Mashab Analitis adalah...
A. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi yang analisisnya terbatas dalam jangka pendek
B. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi yang berdasarkan pada visi empiris
C. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi yang bisa mengungkapkan pertumbuhan secara logis dan konsisten, tetapi sering bersifat abstrak dan kurang menekankan pada visi empiris
D. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi yang nantinya akan diperluas menjadi teori produksi dan kesempatan kerja dalam jangka panjang

25. Teori Pertumbuhan yang didalamnya dijelaskan secara terperinci mengenai perumusan S = i = k adalah...
A. Teori Neo Klasik
B. Teori Klasik
C. Teori Mashab
D. Teori Keynesian

26. Ciri-ciri teori pertumbuhan Keynesian, kecuali...
A. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh
B. Analisinya terbatas dalam jangka pendek
C. Diperluas menjadi teori produksi
D. Diperluas menjadi kesempatan kerja dalam jangka panjang

27. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Ekonomi....
A. Gambaran mengenai perkembangan suatu perekonomian suatu negara
B. Peningkatan output masyarakakt yang disebabkan oleh banyaknya jumlah faktor produksi masyarakat tanpa adanya perubahan cara atau teknologi produksi itu sendiri
C. Kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta
D. Kenaikan pendapatan masyarakat

28. Apa yang dimaksud dengan Perkembangan Ekonomi....
A. Gambaran mengenai perkembangan suatu perekonomian suatu negara
B. Peningkatan output masyarakakt yang disebabkan oleh banyaknya jumlah faktor produksi masyarakat tanpa adanya perubahan cara atau teknologi produksi itu sendiri
C. Kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta
D. Kenaikan pendapatan masyarakat

29. Kenaikan produksi yang disebabkan inovasi memberikan dampak yang baik. Pengaruh Inovasi antara lain, kecuali...
A. Dikenalnya teknologi baru
B. Mendapatkan keuntungan lebih
C. Ditirunya teknologi baru dengan pengusaha lain
D. Timbulnya persaingan kotor antar pengusaha

30. Teori Harod dan Domart dalam Teori Pertumbuhan Keynesian mempunyai beberapa asumsi, kecuali...
A. Perekonomian terdiri dari 3 sektor, yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan dan sektor pemerintah
B. Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional
C. Ada hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok kapital keseluruhan dengan GNP
D. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh dan barang-barang modal diproduksi masyarakat secara penuh.

Rangkuman BAB 5 dan 6

BAB 5
STRATEGI PERTUMBUHAN
DAN
PEMBANGUNAN EKONOMI

Satu persoalan besar yang perlu dipertanyakan menyangkut pembangunan adalah, apa yang telah dilakukan oleh suatu negara terhadap kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan pengangguran? Jika dua dari ketiga persoalan di atas menurun pembangunan tidak bisa dikatakan berjalan dengan lancer meskipun pendapatan masyarakatnya meningkat.
Todaro memberikan pengertian pembangunan sebagai suatu proses multi dimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur soaial, sikap mental yang sudah melembaga , dan lembaga-lambaga nasional termasuk dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan absolut. Dari pengertian tersebut ada 3 nilai hakiki dalam pembangunan yaitu kebutuhan hidup, harga diri dan kebebasan yang menggambarkan tujuan umum yang diusahakan setiap indidvidu dalam suatu masyarakat. Untuk mencapai nilai hakiki tersebut, lapisan masyarakat setidaknya harus memiliki 3 sasaran yaitu :
1. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian bahan-bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup.
2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat termasuk manambah dan mempertinggi penghasilan, penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan manusiawi.
3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dengan cara membebaskan mereka dari sikap-sikap budak dan ketergantungan.

A. KEBIJAKAN EKONOMI DALAM NEGERI
Di titik tolak untuk pertumbuhan dan pemerataan dalam rangka pembangunan nasional diperlukan pemikiran dan pemahaman secara kritis dan korektif yang menyangkut kebijakan nasional maupun pelaksanaannya.
Pertumbuhan biasanya berhubungan dengan kenaikan GNP. Untuk itu perlu danya hasil produksi yang dapat diekspor dan bersaing. Dengan kebaikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas produksi.
2. Penggunaan peralatan-peralatan modern yang akan mengakibatkan pengangguran yang disebabkan munculnya produksi dan pabrik modern.
3. Meningkatkan produksi mesional baik jumlah, jenis dan kualitas produk.
4. Mengembangkan inovasi baru.
5. Pergerakan ekonomi yang menyebabkan :
a. Pendapatan per kapita meningkat
b. Perubahan struktur ekonomi
c. Meningkatnya ekspor.

B. KEBIJAKAN EKONOMI LUAR NEGERI
Sejak beberapa abad lalu ahli ekonomi telah menelaah peranan ekspor dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di dalam masa Klasik analisis mengenai keterkaitan antara perdagangan luar negeri dan pembangunan mendapat perhatian yang lebih besar lagi. Beberapa ahli pada masa itu telah menunjukkan bahwa perdagangan luar negeri dapat memberikan beberapa sumbangan yang pada akhirnya akan dapat mempercepat perkembangan ekonomi suatu negara. Apabila pandangan mereka mengenai keuntungan-keuntungan perdagangan luar negeri digabungkan, maka dapat dikatakan bahwa ahli-ahli ekonomi Klasik mengemukakan tiga sumbangan penting perdagangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi.
Keuntunga yang pertama, yang dikatakan oleh Ricardo adalah : Apabila suatu negara sudah mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, perdagangan luar negeri memungkinkannya mencapai tingkat konsumsi yang lebih tinggi daripada yang mungkin dicapai tanpa adanya kegiatan tersebut. Sedangkan Smith dan Mill mengemukakan dua keuntungan lainnya, yaitu : (i) memungkinkan suatu negara memperluas pasar atas hasil-hasil produksinya dan (ii) memungkinkan negara tersebut menggunakan teknologi yang dikembangkan di luar negeri, yang lebih baik daripada yang terdapat di dalam negeri.

C. STRATEGI UPAYA MINIMUM
Leibenstein mengemukakan empat faktor yang menjadi penentu besarnya usaaha minimum kritis, yaitu :
1. Usaha tersebut harus dapat menghindarkan berlakunya disekenomi intern sebagai akibat dari skala kegiatan perusahaan yang terbatas. Dalam hal ini, penanaman modal harus mencapai suatu tingkat tertentu untuk menjamin tercapainya efisiensi yang tinggi dalam berbagai kegiatan ekonomi.
2. Usaha tersebut harus menjamin agar diantara berbagai industri yang dikembangkan akan tercipta ekonomi ekstern yang cukup besar, sehingga memungkinkan berbagai industri memperoleh keuntungan yang cukup untuk mendorong perkembangan kegiatan mereka. Dengan demikian usaha minimum kritis meliputi pula usaha-usaha untuk melaksanakan pembangunan seimbang untuk menciptakan ekonomi intern dan ekstern dapat diciptakan, sehingga mendorong pembentukan modal yang lebih besar. Ini akhirnya akan menciptakan pembangunan yang diinginkan.
3. Besarnya faktor yang menghalangi perkembangan ekonomi. Faktor ini dapat dibedakan dalam dua golongan : (i) yang dengan sendirinya timbul (seperti misalnya perkembangan penduduk), (ii) yang tercipta sebagai akibat dari adanay usaha-usaha pembangunan. Usaha seperti ini akan mengurangi tingkat kematian dan dengan demikian mempercepat laju pertambahan penduduk.

D. STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Pembangunan seimbang adalah usaha pembangunan yang berusaha mengatur program penanaman modal secara sedemikian rupa, sehingga sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul hambatan-hambatan yang bersumber dari penawaran maupun permintaan.
Alasan utama yang menimbulkan perlunya pembangunan seimbang adalah untuk menjaga agar pembangunan tersebut tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam (i) memperoleh bahan mentah, tenaga ahli, sumber tenaga (air dan listrik), dan fasilitas-fasilitas untuk mengangkut hasil-hasil produksi ke pasar maupun (ii) memperoleh pasaran untuk barang-barang yang telah dan yang akan diproduksikan.
Apabila program pembanguna seimbang dilaksanakan, jumlah penanaman modal yang harus dilakukan jauh melebihi tingkat penanaman modal pada masa sebelum usaha pembangunan dijalankan. Teori pembangunan seimbang dinamakan juga sebagai teori usaha besar-besaran.

E. STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
Program pembangunan tidak seimbang adalah program pembangunan yang lebih sesuai untuk mempercepat proses pembangunan dinegara berkembang.
Jika ditelaah lebih jauh proses pembangunan yang terjadi pada strategi pembangunan seimbang sangat jauh berbeda. Akan terlihat bahwa berbagai aspek kegiatan ekonomi berkembang dalam laju yang berbeda, yang berarti bahwa pembangunan berjalan secara tidak seimbang.
Selanjutnya pembangunan tidak seimbang dianggap lebih sesuai untuk dilaksanakan di negara berkembang karena negara-negara tersebut menghadapi masalah kekurangan sumber daya. Dengan melaksanakan program pembangunan tidak seimbang, usaha pembangunan pada suatu waktu tertentu dapat dipusatkan kepada beberapa kegiatan yang akan mendorong penanaman modal terpengaruh di berbagai kegiatan lain pada masa berikutnya. Dengan demikian, pada setiap tingkat pembangunan sumber daya yang sangat langka dapat digunakan dengan lebih efisien

BAB 6
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pengertian, Unsur dan Fungsi Perencanaan
Perencanaan ekonomi dapat diartikan sebagai usaha secara sadar dari suatu organisasi pusat untuk mempengaruhi dan mengarahkan bahkan mengendalikan perubahan dalam variabel ekonomi yang utama, misalnya PDB (Product Domestik Bruto), konsumsi, investasi, dan tabungan dari suatu negara atau wilayah tertentu selama kurun waktu tertentu sesuai dengan serangkaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Inti daripada perencanaan ekonomi tersebut diringkas dalam gagasan-gagasan tentang pengaruh, pengarahan dan pengendalian.
Dalam melakukan perencanaan ada, elemen-elemen penting yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Memilih alternatif
2. Alokasi sumber daya
3. Pencapaian tujuan
4. Berorientasi ke masa depan.
Fungsi perencanaan diharapkan menjadi pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, perencanaan membuat proses pencapaian tujuan lebih terarah, perencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara terbaik untuk memilih kombinasi cara terbaik, perencanaan dilakukan berdasarkan skala prioritas (tujuan, sasaran, maupun tindakan), dan dengan perencanaan maka akan ada suatu data ukur untuk melakukan evaluasi.

B. Perlunya Perencanaan Pembangunan
Perencanaan sebagai alat pembangunan mempunyai berbagai alasan ekonomis dan kelembagaan yang mendasar. Diantaranya adalah :
1. Alasan kegagalan pasar
Kegagalan pasar dalam memperbaiki harga faktor-faktor produksi telah dianggap sebagai penyebab disparitas yang besar antara sistem nilai sosial dan pribadi untuk melaksanakan berbagai alternatif investasi proyek. Tanpa campur tangan pemerintah, pasar telah membuat misalokasi penggunaan sumber daya untuk kepentingan sekarang dan waktu yang akan datang, atau paling tidak, pengalokasian yang tidak memperhatikan kepentingan sosial dalam jangka sangat panjang.
2. Alasan mobilitas dan alokasi sumber daya
Perencanaan ekonomi dianggap akan membantu modifikasi pengaruh dari terbatasnya sumber daya dengan mengakui adanya kendala khusus serta dengan memilih dan mengkoordinasikan investasi pada proyek-proyek sebagai penyalur faktor produksi yang langka ke tempatnya yang paling produktif.
3. Alasan sikap atau psikis
Perencanaan pembangunan dapat mempunyai dampak sikap atau psikis yang penting bagi penduduk yang berlainan bahkan seringkali terkotak-kotak. Dengan memobilisasi dukungan masyarakat dan menghilangkan kelas, kasta, ras, agama atau suku tertentu serta meminta seluruh warga negara untuk bekerja sama membangun negara akan dapat menjadi alasan bahwa pemerintah pusat senantiasa memberi penerangan melalui perencanaan ekonomi.
4. Alasan bantuan luar negeri
Perencanaan pembangunan yang terinci dengan target-target khusus serta investasi proyek yang dirancang secara hati-hati seringkali merupakan syarat keharusan untuk memproleh bantuan luar negeri, baik bilateral maupun multilateral.
Alasan-alasan yang disebutkan di atas mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dari proses perencanaan. Killick membedakan adanya enam cara, yaitu :
1. Bertolak dari pandangan politik dan tujuan pemerintah, diupayakan juga tujuan kebijakan terutama yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi pada masa yang akan datang.
2. Disusun sebuah strategi yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kemudian dijabarkan dalam target-target yang secara lebih khusus.
3. Diupayakan adanya koordinasi terpusat dan konsisten terhadap prpinsip-prinsip dan kebijakan-kebijakan, memilih tindakan optimal dalam melaksanakan strategi serta mencapai targetnya. Sehingga dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk mengarahkan keputusan sehari-hari.
4. Mencakup seluruh perekonomian (komprehensif)
5. Untuk mencapai tujuan yang optimal digunakan model ekonomi makro yang diformalkan, dan kegiatan ini digunakan untuk melihat keragaman ekonomi pada waktu yang akan datang.
6. Mencakup periode yang secara fisik ditujukan sebagai suatu naskah perencanaan jangka menengah yang berhubungan dengan perspektif perencanaan jangka panjang dan dilengkapi dengan rencana tahunan.

C. Sifat, Proses dan Peranan Perencanaan Ekonomi
Rencana ekonomi dapat bersifat komprehensif atau parsial, rencana komprehensif menetapkan sasarannya untuk mencakup seluruh aspek utama perekonomian nasional. Sedangkan rencana parsial hanya mencakup sebagian dari perekonomian nasional seperti industri, pertanian, sektor pemerintah, sektor luar negeri dan lain sebagainya.
Proses perencanaan, yaitu :
1. Pendekatan politik
Pemilihan presiden atau Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik khususnya penjabaran visi dan misi.
2. Proses Teknokratik
Menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. Partisipatif
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholder, antara lain melalui Musrenbang.
4. Proses Top-down dan Bottom-up
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

D. Perencanaan Dalam Berbagai Bentuk Sistem Ekonomi
Ada berbagai jenis perencanaan yang dibagi menurut ideologis politis, ruang lingkupnya, jangka waktunya, dimensi, dan menurut lokasinya.
1. Perencanaan Menurut Ideologis Politis
a. Perencanaan dalam Perekonomian Kapitalis
Perencanaan dalam perekonomian kapitalis seringkali disebut sebagai model perencanaan indikatif, model perencanaan dilakukan bertumpu sepenuhnya kepada mekanisme pasar dalam mengalokasikan sumber-sumber produksi dan hasil-hasilnya. Pelaku yang paling dominan dalam perencanaan adalah sektor swasta. Dalam hal ini pemerintah bersama-sama dengan pihak swasta menyusun proyeksi laju pertumbuhan ekonomi secara makro dan sektoral, khususnya sektor-sektor yang penting. Alat kebijakan yang dipergunakan terutama kebijakan di bidang moneter, fiskal (perpajakan), kesempatan kerja, dan hubungan perdagangan luar negeri. Alat kebijakan tersebut biasanya digunakan pemerintah secara aktif untuk menciptakan keadaan yang akan mencegah ketidakstabilan akibat gejolak yang besar dalam perekonomian sambil tetap merangsang pertumbuhannya.
Seluruh alat kebijakan di atas meskipun aktif akan tetapi bersifat tidak langsung. Aktif dalam arti ditujukan untuk mendorong perekonomian ke arah yang diinginkan, dan tidak langsung ditujukan hanya untuk menciptakan keadaan yang menguntungkan, dimana para pengambil keputusan dari pihak swasta dirangsang untuk berperilaku dalam suatu cara yang memungkinkan terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang stabil dan terus menerus.
b. Perencanaan dalam Perekonomian Sosialis
Perencanaan jenis ini adalah perencanaan dimana pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan gerakan perekonomian melalui suatu proses pengambilan keputusan yang terpusat. Sumber daya material maupun finansial dialokasikakan tidak atas dasar harga pasar serta keadaan permintaan dan penawaran seperti dalam perekonomian pasar, tetapi dihubungkan dengan kebutuhan material, tenaga kerja, dan modal dari rencana keseluruhan.
Dalam perekonomian sosialis bukan hanya menetapkan seperangkat sasaran tertentu yang merupakan suatu rangkaian kemajuan ekonomi yang diinginkan, akan tetapi juga berusaha melaksanakan rencananya dengan mengendalikan secara langsung kegiatan hampir di seluruh satuan produktif dalam perekonomian secara menyeluruh.
c. Perencanaan dalam Perekonomian Campuran
Perencanaan dalam perekonomian ini bercirikan adanya suatu llingkungan kelembagaan dimana sebagian dari sumber daya produktif dimiliki dan dioperasikan oleh pihak swasta, sedangkan sebagian lainnya dimiliki oleh sektor publik. Perekonomian campuran dibedakan oleh adanya pengaruh pemerintah yang sangat besar. Sektor swasta biasanya terdiri dari tiga bentuk pemilikan individu yang saling berbeda, yaitu :
1. Sektor subsisten tradisional yang terdiri atas pertanian swasta dalam skala kecil dan toko-toko barang kerajinan yang menjual sebagian hasil produksinya ke pasar setempat.
2. Perusahaan-perusahaan kapitalis ukuran menengah di bidang pertanian industri, perdagangan, dan pengangkutan uang dimiliki dan dioperasikan.
3. Perusahaan asing dan perkebunan berskala besar yang terutama melayani pasar luar negeri.
Terdapat dua aspek utama dari perekonomian campuran, yaitu :
1. Penggunaan tabungan masyarakat dan pembiayaan luar negeri yang dilakukan dengan sengaja oleh pemerintah utuk melaksanakan proyek-proyek investasi pemerintah dan memobilisasi serta menyalurkan sumber daya yang langka ke bidang-bidang yang dapat di harapkan, akan memberikan sumbangan ke arah terwujudnya kemajuan ekonomi dalam jangka panjang.
2. Kebijakan pemerintah untuk mempermudah, merangsang, mengarahkan, serta dalam beberapa hal, bahkan mengendalikan kegiatan ekonomi swasta untuk menjamin suatu hubungan yang harmonis (serasi) antara keinginan para pengusaha swasta dan rencana perekonomian dari pemerintah pusat.
2. Perencanaan Menurut Ruang Lingkupnya
a. Perencanaan Makro
Komponen-komponen perencanaan makro, meliputi :
1. Suatu target yang dinyatakan secara eksplisit, yang akan dicapai pada akhir periode perencanaan yang bersangkutan.
2. Taksiran mengenai ICOR, saving, ekspor, impor, dan pertumbuhan penduduk selama periode perencanaan tersebut.
3. Suatu model yang digunakan untuk menguji hubungan di antara variaabel-variabel ekonomi makro.
4. Seperangkat kebijaksanaan pemerintahbaik langsung maupun tidak langsung.
Fungsi dan kegunaan utama perencanaan makro adalah membantu menemukan kemungkinan ketidakkonsistenan antara target dengan kenyataan yang mungkin terjadi yang diproyeksikan berdasarkan kondisi negara itu pada awal periode perencanaan.
b. Perencanaan Multisektoral
Model yang lazim digunakan dalam perencanaan multisektoral dikenal dengan model input-output (I-O). Model I-O ini menunjukkan bahwa di dalam perekonomian secara keseluruhan terkandung saling hubungan dan saling ketergantungan industrial.
M.L. Jhingan, menganggap analisis input-output ini sebagai model yang terbaik dari keseimbangan umum. Model ini memiliki analisis dengan tiga karakteristik dasar. Pertama, analisis I-O memusatkan perhatiannya pada perekonomian dalam keadaan keseimbangan. Kedua, analisis ini tidak memusatkan pada analisis permintaan tetapi pada masalah teknis produksi. Ketiga, analisis ini didasarkan pada penelitian empiris.
c. Perencanaan Mikro (Proyek)
Perencanaan mikro bertujuan untuk menghitung keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dan kerugian-kerugian yang akan ditanggung masyarakat sebagai akibat dari pengembangan suatu proyek.
Dalam operasionalnya perencanaan mikro mencakup tiga proses, yaitu :
1. Memerinci fungsi tujuan yang akan dimaksimumkan
2. Diperlukan beberapa ukuran sosial mengenai seluruh input dan output proyek, untuk mengetahui perhitungan keuntungan sosial bersih.
3. Keputusan untuk mengurangi arus manfaat dan biaya sosial yang diproyeksikan menjadi suatu indeks.
3. Perencanaan Menurut Jangka Waktu
a. Perencanaan Jangka Pendek (1 Tahun)
Fungsi utama perencanaan jangka pendek atau tahunan adalah untuk menetapkan cara pelaksanaan kebijakan pemerintah. Dalam perencanaan jangka pendek ini pemerintah menyusun taksiran budget dan menuangkan keinginan-keinginannya dalam bentuk rencana-rencana proyeksi investasi yang konkrit atau sebagai usulan Undang-Undang.
b. Perencanaan Jangka Menengah (4-6 Tahun)
Dalam masa perencanaan jangka menengah ini diharapkan sebagian besar dari investasi-investasi yang dilakukan selama tahun-tahun pertama dari rencana pembangunan telah dapat memperlihatkan hasilnya. Karena jangka waktu perencanaan ini sama dengan masa jabatan pemerintah atau presiden, maka seringkali perencanaan ini disebut dengan program pemerintah.
c. Perencanaan Jangka Panjang (15-25 Tahun)
Tujuan utama dari perencanaan jangka panjang ini adalah untuk memberikan latar belakang pada rencana-rencana jangka pendek, sehingga masalah-masalah yang harus dipecahkan dalam jangka waktu yang lama dapat diperhitungkan dalam perencanaan jangka pendek.
4. Perencanaan Menurut Dimensi dan Lokasi
a. Perencanaan Regional
Perencanaan regional atau daerah lazim dilakukan di negara-negara yang memiliki wilayah yang luas dan heterogen. Sebelum dilakukan perencanaan regional, dilakukan pembagian daerah dahulu. Pembagian tersebut dapat mendasarkan pada perbedaan bahasa, suku, faktor-faktor alam, kemungkinan pengangkutan ataupun kesatuan administratif.
Untuk menentukan sasaran-sasaran pendapatan perlu diperhitungkan perbedaan upah pada berbagai jenis cabang perusahaan. Untuk pembangunan daerah, orang juga dapat memilih sasaran-sasaran lain misalnya kesempatan kerja. Untuk ini diperlukan juga sasaran pendapatan.
b. Perencanaan Sektoral
Dalam perencanaan sektoral suatu perekonomian dibagi dalam beberapa sector menurut struktur perekonomian negara yang bersangkutan. Dalam pembagian sector ini harus diupayakan tidak terlalu besar jumlahnya dan sedapat mungkin homogen.

E. Syarat-syarat Berhasilnya Suatu perencanaan
1. Harus memiliki, mengetahui dan memperhitungkan
2. Tujuan akhir yang dikehendaki
3. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif)
4. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut
5. Masalah-masalah yang dihadapi
6. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasinnya
7. Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya
8. Orang, organisasi atau badan pelaksanaanya
9. Mekanisme pemantauan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaannya

F. Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Usaha-usaha perencanaan pembangunan dilakukan di Indonesia dimulai sejak tahun 1947. Pada tanggal 12 April 1947 dibentuk badan bernama Panitia Pemikir Siasat Ekonomi yang diketuai M.Hatta yang telah berhasil merumuskan “Dasar Pokok Daripada Plan Mengatur Ekonomi Indonesia”. Juga pada bulan Juli tahun1947 terdapat rencana yaitu Plan Produksi Tiga Tahun RI dipimpin oleh I.J.Kasimo yang ditujukan pada bidang pertanian, peternakan, industri, dan kehutanan.
Sejak tahun 1952 dimulai usaha-usaha suatu perencanaan dengan dibentuk Biro Perancang Negara yang diprakarsai oleh Sumitro Djojohadikusumo yang berhasil menyusun suatu Rencana Pembangunan Lima Tahun 1956-1960.
Pada tahun 1957 dibentuk DEPERNAS yang diketuai Muhammad Yamin yang berhasil menyusun Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana (RPNSB) 1961-1969. Baru setelah lahirnya Orde Baru dan setelah selama dua tahun dari Oktober 1966 secara mantap dilakukan kebijaksanaan stabilitas ekonomi dan politik maka disusunlah oleh Bappenas dibawah pimpinan Widjojo Nitisastro yaitu Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama (Repelita I) dimulai dari 1 April 1969, diikuti Repelita II pada tanggal 1 April 1974.
Proses pembangunan di Indonesia dapat berhasil dengan baik bila sistem administrasi itu baik, sehat, dan tepat. Juga untuk melaksanakan program pembangunan dengan sebaik-baiknya diperlukan suatu aparatur pemerintahan yang efektif dan efisien. Dalam proses pembangunan, peyempurnaan administrasi merupakan syarat yang mutlak yang tidak dapat terelakkan. Tujuan perbaikan administrasi Pemerintah ialah tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam bidang organisasi, prosedur, dan personil, sehingga aparatur dan administrasi Pemerintah mampu melaksanakan rencana-rencana dan program-program yang telah disusun.
Bahwa dalam masa pembangunan ini, pendekatan administrasi pembangunan adalah yang paling sesuai, oleh karena dengan pendekatan ini, diusahakan penyempurnaan administrasi, yang diperlukan untuk menyelenggarakan dan mendorong kegairahan pembangunan, jadi diperoleh administrasi yang berorientasi kepada pembangunan (development oriented).

Rangkuman BAB 1 dan 2

BAB 1
PENDAHULUAN

Istilah Pembangunan Ekonomi atau Pembangunan saja pada umumnya diartikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi semakin meningkat. Sebagai implikasi dari perkembangan ini diharapkan kesempatan kerja akan bertambah, tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran masyarakat menjadi semakin tinggi.

Istilah Ekonomi Pembangunan mempunyai arti yang sangat berbeda dari yang dijelaskan di atas, tetapi kedua istilah itu mempunyai hubungan yang sangat erat. Ekonomi Pembangunan adalah suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi di negara-negara berkembang dan kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.

Negara berkembang merupakan negara yang pada pertengahan abad yang lalu memiliki taraf pembangunan dan kemakmuran yang sangat rendah. Pada tahun 1950-an sebagian negara berkembang--menurut pangamatan beberapa ahli ekonomi barat—taraf hidupnya masih di bawah taraf negara maju pada saat negara-negara maju tersebut baru memulai pembangunan ekonominya di permulaan abad ke-19.

1. KEBUTUHAN DAN PERHATIAN PADA EKONOMI PEMBANGUNAN
Dari perbedaan arti pembangunan ekonomi dan ekonomi pembangunan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan masalah yang dihadapi oleh negara berkembang. Perhatian masalah tersebut baru dimulai sejak Perang Dunia II. Mulai dari masalah tersebut, para ahli di berbagai bidang ilmu pengetahuan, pejabat dan badan-badan pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar berbagai aspek mengenai pembangunan ekonomi.

Perkembangan Perhatian Terhadap Pembangunan Ekonomi
Sesudah berakhirnya Perang Dunia II, secara mendadak perhatian terhadap masalah-masalah dan issue mengenai pembangunan ekonomi berkembang dengan pesat. Ada beberapa faktor yang dapat dipandang sebagai penyebab bertambah meluasnya perhatian terhadap pembangunan ekonomi di negara berkembang, diantaranya :
1. Keinginan Negara Berkembang untuk Mengatasi Keterbelakangan Mereka
Setelah mencapai kemerdekaan, negara berkembang mulai menekankan kepada usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan bercita-cita untuk mengejar ketinggalan-ketinggalan mereka dibanding pestasi kemajuan ekonomi yang dicapai negara bekas penjajah mereka. Beberapa negara baru yang muncul setelah Perang Dunia II berakhir adalah India, Pakistan, Srilanka, Myanmar Filipina, Indonesia, dan Korea. Pada tahun 1950-an lebih banyak lagi daerah terjajah yang mencapai kemerdekaan seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan berbagai negara di Afrika.
Beberapa negara tersebut bukan saja merupakan negara yang relatif miskin, tetapi juga merupakan negara yang menghadapi masalah penduduk yang serius –yaitu junlah penduduknya cukup besar dan tingkat pertambahanny relatif tinggi. Dalam keadaan seperti itu, mewujudkan pembangunan ekonomi merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak—yaitu untuk mengatasi masalah pengangguran, menciptakan kesempatan kerja yang cukup besar dari waktu ke waktu, meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pembangunan ekonomi diharapkan kemerdekaan dalam bidang politik dapat dilengkapi dengan kegiatan perekonomian yang semakin berkembang dan kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat.
2. Sebagai Usaha Membantu Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Menghambat Perkembangan Komunisme
Dalam beberapa tahun sesudah Perang Dunia II timbul perubahan yang sangat besar dalam pola percaturan politik dunia. Paham komunisme telah melahirkan beberapa negara komunis baru. Rusia merupakan negara komunis pertama (1917). Di Eropa, Jerman Timur berpisah dari Jerman Barat dan menjadi negara komunis. Beberapa negara Eropa Timur lainnya seperti Polandia, Hongaria, Cekoslovakia, Bulgaria dan Rumania dikuasai pemerintah Komunis. Di Asia, Vietnam, korea Utara, dan Cina juga dikuasai oleh pemerintah Komunis. Perubahan ini menimbulkan konflik ideology yang dikenal sebagai Cold War atau “Perang Dingin”. Tetapi sejak akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, kebanyakan negara tersebut telah mengubah sistem pemerintahan dan ekonominya menjadi seperti yang dijalankan negara-negara Barat. Sedangkan Jerman Timur bergabung dengan Jerman Barat.
Semenjak berakhirnya Perang Dunia II, “Perang Dingin” telah menimbulkan perubahan penting dalam hubungan antara negara maju dan negara berkembang. Sebagai salah satu usaha untuk membendung perkembangan komunisme, negara maju –terutama Amerika Serikat-- melakukan berbagai usaha untuk mempercepat pembangunan di negara berkembang. Usahanya yang pertama sesudah Perang Dunia II tertumpu kepada membantu memulihkan perekonomian di berbagai negara di Eropa Barat dan Jepang. Bantuan Amerika Serikat dalam membangun Korea, Taiwan, Thailand banyak dilandaskan kepada pemikiran untuk membendung perluasan paham Komunisme di Asia. Dalam tahun 1950-an hingga tahun 1970-an Amerika Serikat juga memberi bantuan pembangunan kepada negara-negara yang relatif netral (tidak pro-Komunis atau pro-Amerika Serikat) –seperti India, Indonesia, Mesir, dan Ghana—untuk menjaga agar negara-negara tetrsebut tidak berubah menjadi negara Komunis.
3. Sebagai Usaha untuk Meningkatkan Hubungan Ekonomi
Bantuan negara maju kepada usaha pembangunan ekonomi di beberapa negara berkembang sering juga merupakan suatu alat untuk mempererat hubungan ekonomi di antara kedua negara tersebut. Hal ini terutama dapat dilihat dengan nyata dalam hubungan negara berkembang dengan negara bekas jajahannya –terutama di antara negara Inggris dan Perancis dengan negara bekas jajahannya. Kedua negara ini masih mempunyai posisi yang istimewa dengan negara-negara yang pernah menjadi jajahan mereka. Dengan adanya hak istimewa tersebut, negara bekas jajahan masih dapat mengembangkan pasar untuk hasil-hasil industri mereka. Di samping itu, negara bekas penjajah masih dapat mempertahankan perusahaan-perusahaan yang telah beroperasi semenjak masa penjajah. Walau bagaimanapun, persaingan di pasar internasional yang semakin berkembang semenjak tahun 1980-an –yang datangnya terutama dari negara Asia Timur (Jepang, Korea, Hong Kong, dan Taiwan dan akhir-akhir ini dari Cina), mengurangi sifat hubungan yang istimewa tersebut.
4. Berkembangnya Keinginan untuk Membantu Negara Berkembang
Satu faktor penting lain yang meningkatkan usaha pembangunan di negara berkembang adalah usaha negara maju untuk membantu negara berkembang secara keseluruhannya mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, kekurangan modal, dan berbagai masalah serius lain yang dihadapi.
Pada awal tahun 1950-an lebih kurang tiga perempat penduduk dunia berada di negara berkembang dan taraf kemakmuran mereka jauh lebih rendah dari negara maju. Keadaan ini menimbulkan minat berbagai negara maju memberi bantuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.
Adanya keinginan untuk memberi bantuan tersebut dapat dilihat dari sifat pinjaman atau bantuan lain yang diberikan. Sebagian dari bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk grant atau pemberian –yang berarti negara berkembang yang menerimanya tidak perlu membayar kembali nilai bantuan yang diberikan. Bantuan yang bersifat pemberian dapat berupa bantuan dana, bantuan teknik dan tenaga ahli, bantuan penelitian, dan bantuan dalam bentuk material seperti bahan makanan atau bantuan pembuatan infrastruktur.
Bentuk lain dari usaha untuk membantu negara berkembang adalah pemberian pinjaman dengan syarat yang relatif ringan. Biasanya pinjaman yang diberikan untuk membiayai proyek pembangunan mempunyai syarat yang jauh lebih ringan dari pinjaman komersil atau investasi biasa. Sifat umum bantuan yang diberikan negara maju dan badan internasional adalah :
i. suku bunga pinjaman rendah;
ii. grace period atau tenggang waktu untuk membayar kembali pinjaman cukup lama; dan
iii. masa untuk membayar kembali pinjaman cukup panjang (20-30 tahun).

2. CAKUPAN BAHASAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Cakupan Ekonomi Pembangunan lebih luas dari sekedar perubahan keadaan dari miskin ke kaya, dari ekonomi pedesaan tradisional ke ekonomi perkotaan modern.
Pembangunan tidak hanya bersegi gagasan mengenai perbaikan-perbaikan ekonomi semata melainkan juga mengenai harga diri manusia, ketentraman, keadilan dan persamaan yang lebih tinggi.
Selain itu, tujuan suci pembangunan ekonomi pertama-tama haruslah memperbaiki nasib kaum miskin di negara Dunia Ketiga. Untuk mencapai tujuan suci ini, terdapat tiga tujuan yang lebih terinci dari pembangunan ekonomi suatu negara, yaitu :
(i) menaikkan pendapatan nasional (GNP) riel;
(ii) meningkatkan produktivitas nasional; dan
(iii) pemerataan pendapatan untuk seluruh masyarakat.

3. EVOLUSI MAKNA PEMBANGUNAN
Pembangunan ekonomi menduduki peran yang sangat penting bagi negara-negara di seluruh dunia,terutama setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Selama masa perang dunia kedua perhatian terhadap pembangunan ekonnomi menurun. Kondisi peperangan yang melanda hampir seluruh dunia menggeser perhatian kepada aktivitas politik dan militer, sehingga masalah pembangunan ekonomi seolah tenggelam.
Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, dimulai Perang Dingin antara dua kekuatan dunia dan perhatian dan bantuan pembangunan ekonomi pun mulai diminati kembali walaupun sebagai perebutan pengaruh. Namun kini pembangunan ekonomi suatu negara lebih ditekankan untuk mensejahterakan masyarakatnya.

4. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perkembangan tersebut selalu dinyatakan dalam bentuk persentase perubahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pendapatan nasional adalah nilai barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu –dan secara konseptual nilai tersebut dinamakan produk domestik bruto (PDB). Nilai tersebut dapat dihitung menurut harga yang berlaku dan harga tetap.
Dengan menghitung menurut harga tetap, pendapatan nasional riil yang dihitung dari tahun ke tahun menggambarkan perkembangan produksi barang dan jasa yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian. Dengan demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi menggambarkan mengenai perkembangan kegiatan ekonomi yang berlaku dalam suatu tahun tertentu. Ia menggambarkan sampai di mana barang dan jasa telah bertambah pada suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
B. Pembangunan Ekonomi
Cara yang paling mudah untuk membedakan arti pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi adalah dengan menggunakan ungkapan berikut : ”Pembangunan Ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi ditambah dengan perubahan”. Artinya, ada tidaknya pembangunan ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa yang berlaku dari tahun ke tahun, tetapi juga perlu diukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti perkembangan pendidikan dan teknologi; peningkatan kesehatan, infrastruktur yang tersedia, dan pendapatan; dan kemakmuran masyarakat.
Oleh karena pembangunan ekonomi meliputi berbagai aspek perubahan dalam kegiatan ekonomi, tidak mudah diukur secara kuantitatif. Untuk menunjukkan prestasi pembangunan yang dicapai suatu negara diperlukan data pendapatan per kapita.
Data pendapatan per kapita (pendapatan rata-rata penduduk) sebagai alat untuk mengukur tingkat kelajuan pembangunan ekonomi dan taraf kemakmuran masyarakat, hingga saat ini data pendapatan per kapita selalu digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pembangunan ekonomi.
Oleh karena tidak terdapat alat pengukur lain yang lebih sesuai, hingga saat ini ahli-ahli ekonomi masih menggunakan data pendapatan per kapita untuk tujuan :
1. Menunjukkan secara kasar tingkat kelajuan atau kecepatan pembangunan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun.
Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi selalu rendah dan tidak melebihi tingkat pertambahan penduduk, pendapatan rata-rata masyarakat (pendapatan per kapita) akan mengalami penurunan. Apabila dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi sama dengan pertambahan penduduk, maka perekonomian negara tersebut tidak mengalami perkembangan (stagnan) dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mengalami kemajuan.
Dengan demikian, salah satu syarat penting yang akan mewujudkan pembanngunan ekonomi adalah : tingkat (persentase) pertumbuhan ekonomi harus melebihi tingkat pertambahan penduduk.
2. Membandingkan tingkat kemakmuran yang dicapai berbagai negara
Dalam konteks ini diasumsikan tingkat kemakmuran suatu negara direfleksikan oleh pendapatan rata-rata yang diterima penduduknya. Semakin tinggi pendapatan tersebut, semakin tinggi daya beli penduduk, dan daya beli yang bertambah ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. SEKILAS TENTANG NEGARA BERKEMBANG
Negara berkembang terdiri dari negara-negara yang tersebar di tiga benua, yaitu di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Dengan demikian mereka terdiri dari bangsa, golongan etnik, kepercayaan dan keagamaan, kekayaan alam, kepadatan penduduk per daerah, dan bebrapa faktor lain yang sangat berbeda. Namun demikian, terdapat beberapa persamaan penting yang mempengaruhi keadaan perekonomian negara-negara tersebut. Beberapa ciri yang sama, antara lain :
1. Tingkat Kemakmuran Relatif Rendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi taraf kemakmuran masyarakat meliputi keadaan perumahan yang didiami, ada tidaknya aliran listrik dan fasilitas untuk memperoleh air bersih, keadaan infrastruktur pada umumnya, dan tingkat pendapatan yang diperoleh.
Dari berbagai faktor di atas, pendapatan yang diperoleh merupakan faktor terpenting. Jika pendapatannya rendah, bagian yang cukup besar dari penduduk di negara berkembang menghadapi masalah berikut :
- Masalah kekurangan gizi dan taraf kesehatan yang rendah
- Kemiskinan masih meluas
- Taraf pendidikan masih rendah.
2. Produktivitas Pekerja Sangat Rendah
Produktivitas adalah tingkat produksi yang dapat dihasilkan seorang pekerja per tahun. Dibangdingkan dengan tingkat produktivitas tenaga kerja di negara maju, tingkat produktivitas di negara berkembang masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh :
- Sebagian besar penduduk di negara berkembang berada di sektor pertanian tradisional yang sering menghadapi masalah pengangguran terselubung. Keberadaab pengangguran terselubung yang berarti kelebihan tenaga kerja di sektor pertanian—akan menurunkan lagi produksi rata-rata (produktivitas) pekerja.
- Kebanyakan usaha di sektor manufaktur terdiri dari usaha keluarga, yang menggunakan mesin tradisional dan bersifat padat karya.
-Sektor ekonomi, taraf pendidikan dan kesehatan pekerja belum mencapai tahap yang diinginkan.
3. Tingkat Pertambahan Penduduk Sangat Tinggi
Sesudah Perang Dunia, penemuan-penemuan baru dalam bidang kesehatan dan pengobatan sangat mempengaruhi taraf kesehatan penduduk dunia, termasuk di negara berkembang. Salah satu akibat dari perkembangan ini, tingkat kematian semakin berkurang tetapi tingkat kelahiran tidak mengalami perubahan. Dengan adanya sifat perubahan tingkat kematian-tingkat kelahiran ini, tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang telah menjadi semakin pesat. Hal ini menimbulkan beberapa efek :
- Jumlah tanggungan dalam keluarga semakin meningkat, tetapi pendapatan yang rendah memiliki keterbatasan menanggung lebih banyak anggota keluarga
- Besarnya tanggungan tanpa pendapatan yang memadai membatasi kemampuan keluarga untuk menyediakan dana untuk pendidikan anak-anak.
- Pertambahan tenaga kerja sangat cepat dan sering kali tidak diikuti oleh pertambahan kesempatan kerja yang sama cepatnya.
4. Kegiatan Ekonomi Bersifat ”Dualistis”
Yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi yang bersifat ”dualistis” adalah ciri-ciri dalam suatu kegiatan ekonomi tertentu atau dalam sektor tertentu yang menggunakan dua teknologi (modern dan tardisional) yang sangat berbeda.
5. Kegiatan Ekonomi Tetap Terpusat di Sektor Pertanian
Lebih setengah abad belakangan ini, di beberapa negara berkembang telah terjadi perubahan kegiatan ekonomi yang sangat drastis. Jika suatu negara berkembang kegiatan perekonomiannya masih bertumpu pada sektor pertanian, itu artinya sebagian besar tenaga kerja berada di sektor tersebut, dengan begitu bagian terbesar dari pendapatan nasional berasal dari kegiatan pertanian dan hasil pertanian merupakan produk ekspor yang utama. Pada saat ini keadaan telah berubah, baik ditinjau dari segi menyediakan kesempatan kerja, mewujudkan pendapatan nasional dan sumber pendapatan ekspor, peranan pertanian telah semakin merosot, sedangkan peranan sektor industri dan jasa menjadi sangat penting.
6. Bahan Mentah Merupakan Ekspor Terpenting
Dalam masa penjajahan, negara berkembang banyak yang mengalami pembangunan sebagai akibat perkembangan daerah-daerah tertentu yang memiliki kekayaan alam yang diperlukan oleh pasar dunia. Sebagai contoh penemuan mobil memerlukan karet dan minyak. Kebutuhan ini mendorong perkembangan beberapa kawasan di negara berkembang yang memiliki kekayaan minyak bumi dan kontur tanah yang sesuai ditanami karet.
Dalam usaha untuk mengembangkan ekonominya, berbagai negara berkembang berusaha menaikkan tingkat kemakmuran masyarakatnya melalui pembangunan sektor industri. Di kebanyakan negara berkembang sifat ekspornya tidak berubah, yaitu ekspornya terutama terdiri dari bahan mentah dan komposisi ekspor bahan mentah ini sangat terbatas pula yaitu hanya terdiri dari beberapa jenis barang saja.


BAB 2
PERLUNYA INDIKATOR PEMBANGUNAN

Indikator pembangunan sangat berguna untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan. Indikator pembangunan dapat memberikan gambaran mengenai lajunya perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang terjadi di berbagai negara. Selain itu, indikator pembangunan juga dapat dipergunakan untuk mengetahui syarat-syarat yang diperlukan oleh negara berkembang untuk menyamakan tingkat kehidupannya dengan negara maju.
Berikut ini adalah beberapa indikator pembangunan yang sekalipun telah banyak mendapat kritik tetapi tetap tidak dapat dilupakan peranannya dalam menganalisis dan mengevaluasi pembangunan.

A. INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER
(i) Indikator Pendapatan Per Kapita
Perekonomian dikatakan sedang tumbuh / berkembang apabila adanya serangkaian peristiwa yang timbul untuk mewujudkan peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka waktu panjang, sehingga sekalipun ada satu waktu di mana peningkatan pendapatan per kapita seolah-olah terhenti, tapi bila di waktu mendatang terjadi peningkatan , maka itu tetap dapat disebut terdapat pembangunan ekonomi
(ii) Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare)
Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dengan dua cara :
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sektor informal.
b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan.

B. INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER
(i) Indikator Sosial
Oleh Backerman, dibedakan 3 kelompok :
1. Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
2. Penyesuaian pendapatan masyarakat bandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
3. Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yang tidak bersifat moneter (non monetary indicators).
(ii) Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia (IPM)
Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH)
Yaitu gabungan tiga faktor :
1. Tingkat Harapan Hidup
2. Angka Kematian
3. Tingkat Melek Huruf.
(iii) Indikator Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas)
Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.
1. Kesehatan
Rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan.
2. Perumahan
Sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah.
3. Angkatan Kerja
Partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan.
4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi
Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi.
5. Ekonomi
Tingkat konsumsi perkapita.
6. Kriminalitas
Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
7. Perjalanan wisata
Frekuensi perjalanan wisata pertahun.
8. Akses di media massa
Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi.

Rangkuman BAB 7 (Perubahan Struktural Dalam Proses Pembangunan)

A. Perubahan Berbagai Sektor
Struktur ekonomi akan mengalami perubahan dalam proses pembangunan ekonomi. Tulisan A.G.B. Fisher dalam International Labour Review pada tahun 1935 telah mengemukakan pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan persentase tenaga kerja yang berada di sektor primer, sekunder dan tersier. Pendapat ini dibuktikan oleh Clark yang telah mengumpulkan data statistik mengenai persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor primer, sekunder dan tersier di beberapa negara. Data yang dikumpulkannya itu menunjukkan bahwa makin tinggi pendapatan per kapita suau negara, makin kecil peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja. Akan tetapi sebaliknya, sektor industri makin penting peranannya dalam menampung tenaga kerja.
Kuznets menunjukkan perubahan sumbangan berbagai sektor kepada produksi nasional, sedangkan Chenery mengkhususkan analisisnya pada corak perubahan sumbangan berbagai sektor dan industri-industri dalam sub-sektor industri pengolahan kepada produksi nasional.

Ciri Perubahan yang Berlaku
Berdasarkan data Tabel.1, Kuznets mmbuat beberapa kesimpulan mengenai corak perubahan sumbangan berbagai sektor dalam pembangunan ekonomi :
1. Sunbangan sektor pertanian kepada produksi nasinal telah menurun
2. Peranan sektor industri dalam menghasilkan produksi nasional meningkat
3. Sumbangan sektor jasa dalam menciptakan pendapatan nasional tidak mengalami perubahan yang berarti dan perubahan itu tidak konsisten sifatnya.

Faktor yang Menyebabkan Perubahan Struktur Ekonomi
Perubahan corak struktur ekonomi seperti yang terdaftar dalam Tabel.1 di bawah ini mempunyai arti :
(i) Produksi sektor pertanian mengalami perkembangan yang leih lambat dibanding perkembangan produksi nasional;
(ii) Tingkat pertambahan produksi sektor industri lebih cepat daripada tingkat pertambahan produksi nasional, dan
(iii) Tidak adanya perubahan dalam peranan sektor jasa dalam produksi nasional berarti bahwa tingkat perkembangan sektor jasa adalah sama dengan tingkat perkembangan produksi nasional.

Perubahan struktur ekonomi yang demikian coraknya disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu:
1. Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi
Hukum Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan makin sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian, sedangkan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang-barang industri menjadi bertambah besar.
2. Perubahan teknologi
Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.
Kemajuan teknologi juga menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional yang bersifat inducive, yaitu kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.
Dibawah ini tabel yang menunjukkan perubahan persentase sumbangan sektor pertanian, industri, dan jasa kepada pendapatan nasional di antara permulaan abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20 di tiga belas negara maju :

B. Perubahan Struktur Penggunaan Tenaga Kerja
Ciri Perubahan Penggunaan Tenaga Kerja
1. Peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja menurun.
2. Peranan sektor industri dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi bertambah penting, akan tetapi kenaikan tersebut sangat kecil.
3. Peranan sektor jasa dalam menyediakan kesempatan kerja tidak mempunyai pengaruh besar.

Faktor yang Menyebabkan Pola Perubahan yang Berbeda
Pada perubahan peranan masing-masing sektor dalam menciptakan produksi nasional dengan peranan mereka dalam menampung tenaga kerja mempunyai sifat yang berbeda, yaitu :
1. Di sektor pertanian, secara relatif, perubahan yang terjadi dalam menciptakan produksi nasional adalah hampir bersamaan dengan perubahan peranannya dalam menyediakan pekerjaan.
2. Di sektor industri, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih besar daripada perubahan relatif peranannya dalam menampung tenaga kerja.
3. Di sektor jasa, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih kecil dari perubahan relatif perananya dalam menampung tenaga kerja.
Menurut Kuznets perbedaaan di atas disebabkan oleh perbedaan dalam perkembangan tingkat produktivitas di masing-masing sektor dalam proses pembangunan.

C. Perubahan Struktur Sektor Industri dan Jasa
Perubahan Peranan Berbagai Jenis Industri
Dalam analisis Kuznets, sektor industri dibedakan menjadi 4 sub-sektor, yaitu pertambangan, industri pengolahan (manufacturing), industri bangunan, dan perhubungan serta pengangkutan. Perubahan peranan berbagai sub-sektor dalam sektor industri dalam menghasilkan produksi nasional dan menciptakan kesempatan kerja, sifat-sifat pokoknya adalah sebagai berikut :
1. Pada tingkat pembangunan yang rendah, sub-sektor pertambangan pada umumnya selalu merupakan sub-sektor industri yang kecil peranannya dalam menciptakan produksi nasional dan menampung tenaga kerja.
Dalam proses pembangunan, peranan tersebut menjadi bertambah kecil lagi. Sub-sektor industri bangunan juga mengalami perubahan yang sama sifatnya dengan sub-sektor pertambangan, yaitu di kebanyakan negara yang diobservasi, peranannya dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja menjadi bertambah kecil apabila tingkat pembangunan ekonomi bertambah tinggi.
2. Peranan sub-sektor industri pengolahan, termasuk industri utilities (penyediaan air dan listrik), dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja pada umumnya bertambah besar apabila tingkat pembangunan ekonomi menjadi bertambah tinggi.
3. Perubahan peranan sub-sektor perhubungan dan pengangkutan dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja tidak emnunjukkan pola yang seragam.
4. Sub-sektor industri pengolahan, perhubungan dan pengangkutan merupakan bidang kegiatan ekonomi yang mengalami perkembangan yang sangat besar.

Perubahan Peranan Berbagai Kegiatan di Sektor Jasa
Sektor jasa dibedakan menjadi lima sub-sektor, yaitu perdagangan, badan keuangan dan real estate, pemilikan rumah, pemerintahan dan pertahanan, dan berbagai jasa perseorangan. Pokok-pokok kesimpulannya :
1. Peranan sektor jasa dalam menciptakan produksi nasional tidak mengalami perubahan atau penurunan.
2. Peranannya dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi bertambah besar.
Perkembangan sektor jasa yang bercorak seperti ini dalam proses pembangunan ekonomi disebabkan olehkarena :
(i) Adanya spesialisasi secara kawasan dari kegiatan ekonomi yang berkembang
(ii) Pertambahan pendapatan per kapita yang diakibatkan oleh pembangunan ekonomi
(iii) Karena perkembangan produktivitas yang lambat di sektor jasa.
Walaupun peranan sektor jasa dalam menampung atau menyerap tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian meningkat, peranan sektor tersebut dalam menciptakan pendapatan nasional tidak mengalami perubahan atau menurun. Faktor yang menimbulkan keadaan ini adalah karena tingkat produktivitas di sektor jasa berkembang lebih lambat dari perkembangan tingkat produktivitas rata-rata yang terjadi dalam leseluruuhan perekonomian.

D. Perubahan Struktur Industri Menurut Analisis Chenery
Aspek yang paling penting dari analisis Chenery, dan yang menyebabkan analisisis seperti itu menjadi lebih berguna sebagai usaha untuk menunjukkan ciri-ciri proses pembangunan ekonomi, adalah bahwa analisis tersebut lebih ditekankan kepada hubungan kuantitatif diantara pendapatan per kapita dengan persentase sumbangan berbagai sektor ekonomi dan industri dalam sub-sektor industri pengolahan terhadap produksi nasional. Dengan demikian analisis tersebut dapat digunakan untuk membuat ramalan mengenai peranan berbagai sektor pada berbagai tingkat pembangunan ekonomi, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan sumber daya yang yang perlu dialokasikan ke berbagai sektor ekonomi.

Perubahan Peranan Berbagai Sub-Sektor Industri
Untuk menunjukkan perubahan yang terjadi dalam sub-sektor industri pengolahan dalam proses pembangunan, industri-industri yang termasuk dalam golongan ini dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri barang konsumsi, industri barang mentah, dan industri barang modal.
Faktor-Faktor yang Mendorong Proses Industrialisasi
3 faktor yang menyebabkan perbedaan di antara lajunya perkembangan industri-industri dalam sub-sektor industri pengolahan dan perkembangan tingkat pendapatan per kapita : (i) sebagai akibat dari adanya substitusi impor; (ii) adanya perkembangan permintaan untuk barang-barang jadi; dan (iii) adanya kenaikan dalam permintaan barang-barang setengah jadi.

Menurut analisis Chenery usaha untuk mengadakan substitusi impor merupaka factor terpenting yang menyebabkan industrialisasi tumbuh pesat, karena factor ini mengakibatkan 50 persen dari pertumbuhan yang tidak sebanding terjadi. Pengaruh perkembangan pendapatan terhadap pertambahan permintaan hasil-hasil industri mengakibatkan 22 persen dari industrialisasi yang terjadi. Pertambahan pendapatan selanjutnya menyebabkan perkembangan permintaan terhadap barang-barang setengah jadi dan faktor ini mengakibatkan 10 persen dari proses industrialisasi dan perbedaan tingkat pertumbuhan yang terjadi. Faktor-faktor lainnya seperti perubahan harga, kesalahan dalam penaksiran, adanya substitusi di antara berbagai barang lain dengan hasil industri, dan adanya substitusi di antara tenaga kerja dengan hasil industri merupakan faktor-faktor yang menimbulkan 18 persen industrialisasi.

Sebab Perbedaan Peranan Sektor Industri di Berbagai Negara
Dalam setiap negara pada umumnya peranan tiap-tiap industri dalam sub-sektor industri pengolahan adalah lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat yang ditentukan oleh persamaan regresi tersebut, dan keadaan yang demikian diakibatkan oleh adanya salah satu atau gabungan dari faktor-faktor berikut :
1. Luasnya pasar. Timgkat pendapatan dan jumlah penduduk merupaka dua faktor penting yang menentukan luas pasar suatu negara. Di negara-negara yang tingkat pendapatan per kapitanya sama, peranan berbagai industri dalam perekonomian akan berbeda apabila jumlah penduduknya sangat berbeda. Makin besar jumlah penduduk, makin besar peranan berbagai industri dalam perekonomian.
2. Bentuk distribusi pendapatan. Perbedaan dalam distribusi pendapatan merupaka salah satu faktor penting yang menyebabkan terjadinya deviasi dalam peranan sektor industri dari peranannya yang normal.
3. Kekayaan alam. Sejak dari permulaan usaha pembangunannya negara yang miskin dengan kekayaan alam akan menekankan usahanya pada mengembangkan sektor industri dengan tujuan untuk mengurangi impor barang-barang industri.
4. Perbedaan keadaan di berbagai negara. Iklim, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor sosial dan budaya, merupakan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat produksi dan peranan sektor industri kepada produksi nasional. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan peranan masing-masing sektor dalam perekonomian lebih tinggi atau lebih rendah dari peranan mereka yang normal.

E. Perubahan Struktur Perekonomian Negara Berkembang
Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang dialami negara berkembang adalah :
1. Tabungan dan pembentukan modal
Makin besar tingkat tabungan, makiin besar pula tingkat pembentukan modal.
2. Pendapatan pemerintah
Meningkatnya pendapatan pemerintah disebabkan oleh kenaikan dalam tingkat penerimaan pemerintah dari perpajakan.
3. Pendidikan
Dalam menggambarkan perkembangan yang dicapai dalam bidang pendidikan sepanjang proses pembangunan digunakan dua macam indikator yaitu : (i) besarnya pengeluaran untuk pendidikan (dinyatakan dalam persentase dari Produk Domestik Bruto) dan (ii) banyaknya anak-anak yang berada di sekolah dasar dan menengah.
4. Struktur permintaan domestik
Untuk menunjukkan ciri-ciri perubahan struktur permintaan domestik digunakan empat macam proses perubahan, yaitu dalam tingkat pembentukan modal, dalam tingkat konsumsi rumah tangga, dalam tingkat konsumsi pemerintah dan dalam tingkat konsumsi bahan makanan.
5. Struktur produksi
Gambaran mengenai struktur produksi dalam proses pembangunan yaitu peranan sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional menurun, peranan sektor industri bertambah tinggi, dan peranan sektor jasa juga naik.
6. Struktur perdagangan
Peranan ekspor dalam kegiatan ekonomi nasional menjadi bertambah penting, dan peranan yang bertambah penting ini terutama disebabkan oleh bertambah pentingnya peranan ekspor barang-barang industri pengolahan dan ekspor jasa, sedangkan peran ekspor bahan mentah menurun.
7. Penggunaan tenaga kerja
Corak perubahan persentase tenaga kerja yang digunakan di berbagai sektor dalam proses pembangunan mengalami perubahan yaitu dalam menampung tenaga kerja sektor pertanian peranannya menurun, sedang sektor industri dan sektor jasa meningkat.
8. Urbanisasi, tingkat kelahiran dan tingkat kematian
Pembangunan ekonomi akan diikuti oleh perubahan proporsi penduduk yang tinggal di daerah urban, dan penurunan dalam tingkat kelahiran dan kematian.
9. Distribusi pendapatan
Untuk melihat perubahan dalam distribusi pendapatan dalam proses pembangunan, diperhatikan : (i) perubahan bagian pendapatan nasional yang diterima oleh 40 persen penduduk yang tergolong sebagai penerima pendapatan terendah; dan (ii) perubahan bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh 20 persen penduduk yang pendapatannya tergolong sebagai pendapatan yang paling tinggi.

Angka-angka yang diperoleh dalam analisis itu menunjukkan bahwa masyarakat yang tergolong dalam golongan penerima pendapatan yang paling tinggi akan menerima bagian (dari pendapatan nasional) yang makin bertambah banyak pada tahap-tahap permulaan proses pembangunan, sedangkan golongan masyarakat yang menerima pendapatan paling rendah akan mengalami penurunan pada tahap-tahap awal proses pembangunan.